Mungkin sudah banyak thread yang membahas tentang Mie Instan.
Tapi Ane sedih , karena banyak keterangan yang begitu saja diutarakan tanpa memiliki dasar (dan tentunya tidak ilmiah --> HOAX!! ).
Jadi, sebagai orang yg belajar tentang pangan, ane mau berbagi info yang benar tentang Mie Instan .
--------------------------------------------------------------
Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan gizi dari konsumsi mi instan dapat diperoleh dengan adanya penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan antara lain wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.
Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal).
Inget, cuma 20% Gan!! |
Kandungan nutrisi yang kurang dalam satu bungkus mi instan tidak bisa dijadikan alasan untuk melipatgandakan konsumsinya. |
Kelemahan lain, mi instan tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.
Bagi penderita autisme, gluten dianggap sebagai racun karena tubuh penderita autis tidak menghasilkan enzim untuk mencerna jenis protein ini. Akibatnya, protein yang tidak tercerna ini akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut opioid atau opiate yang bekerja sebagai toksin (racun) yang dapat mengganggu fungsi otak dan sistem imunitas serta menimbulkan gangguan perilaku . |
Sifat karbohidrat dalam mi berbeda dengan karbohidrat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mi instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap.
Kalau cuma makan mi instan, jadi lebih cepet Laper gan.. |
Mengenai isu lilin pada mi instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsen mi instan di Indonesia, PT Ind*f**d. “Geletinasasi pada mi disebabkan mi dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Ind*f**d cabang Jawa Barat.
So, kalau ada saran untuk mengganti air rebusan mi instan dengan air yang baru (biar lilinnya ga termakan), itu cuma HOAX!! Toh kalau memang benar ada lilinnya, pasti lilin akan mengambang di permukaan air rebusan. Buih dan warna kekuningan ada air rebusan bukan berasal dari lilin. Hal ini wajar karena Agan/sist merebus mi yang bahannya utamanya tepung (terigu) dan mengandung pewarna (pewarna yang digunakan adl pewarna makanan, foodgrade, dan sudah memenuhi standar BPOM) . |
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5093810
0 komentar:
Posting Komentar